Monday, November 23, 2009

Pesan Yesus mengenai Jalan TUHAN dalam seruan-Nya, "El Camino", Kamis 19 November 2009


"EL CAMINO"



Pesan mengenai Jalan TUHAN dalam seruan Yesus saat doa Koronka Kerahiman Ilahi. Yesus berseru berulang kali: “El Camino”, Kamis 19 November 2009. Penyataan ini memanggil semua orang untuk menerima Yesus dan bersatu dengan-Nya yang adalah satu-satunya JALAN menuju pada Bapa di Surga. Pesan dalam penyataan Yesus ini meneguhkan Kebenaran Injil Kerajaan ALLAH karena sesungguhnya ada tertulis dalam Yohanes 14:4-6



"Ke mana AKU pergi, kamu tahu jalan ke situ. Kata Tomas kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?" Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."




(Penyataan Tuhan Yesus saat Koronka Kerahiman Ilahi)



Bersama Tuhan kurenungkan kembali sengsara-Nya

Perjalanan-Nya... kepedihan hati-Nya dari Taman Getsemani

Kepedihan hati karena ditolak oleh manusia yang sangat dicintai-Nya

Mudah bagiku merenungkan hal ini... meskipun jauh dari sempurna

Karena penolakan sering memelukku erat



Lalu...Tanpa kusangka-sangka terdengarlah suara Yesus,

"El Camino..."

Perenunganku tetap terus berjalan

Aku tak mengerti arti "El Camino"

namun aku sangat yakin itu suara Kekasih Jiwaku



Lalu aku mendengarnya lagi...

Berulang kali dengan interval berbeda

Seiring dengan jalannya perenunganku akan sengsara-Nya

Dengan jelas Yesus berkata,

"El Camino......... El Camino...El Camino.......El Camino"

"El Camino"



Hingga selesai perenunganku kalimat itu tetap singgah di hati

Dan terus bergaung hingga hari ini

"El Camino" ...

Ternyata baru kutahu dan kumengerti artinya

Camino... Way... Jalan...

El Camino... The Way... JALAN



Yesus berkata: El Camino

Yesus menunjuk pada diri-Nya: "AKULAH JALAN!"

Sebagaimana tertulis dalam Injil Tuhan

"AKU-lah Jalan dan Kebenaran dan Hidup

Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa,

kalau tidak melalui AKU"



Yesus berkata El Camino saat kurenungkan sengsara-Nya

bukan semata-mata untuk menunjukkan

bahwa JALAN itu adalah Jalan Sengsara

sekalipun memang jalan kesengsaraan adalah Jalan-Nya



Namun lebih dari itu.......

Inilah mutiara yang sangat mulia dan berharga bagiku

Hadiah terindah dari Kekasih Jiwaku

Lebih dari Jalan Sengsara

Lebih dari apa pun

JALAN itu adalah JALAN SEHATI dengan-Nya



Bila aku sehati dengan-Nya

Saat DIA sengsara aku pun turut sengsara

Saat aku sengsara DIA pun sengsara

Saat DIA bahagia aku pun turut bahagia

Saat aku bahagia DIA pun bahagia



Ya Tuhanku betapa indahnya JALAN ini

Kuikuti Engkau dalam menanggung sengsara

Bukan karena aku senang menyiksa diri

Bukan demikian!

Kuikuti Engkau dalam sengsara-Mu

karena hatiku terpaut pada-Mu

Tidak kutinggalkan Engkau

Karena Engkau kukasihi

Sebagaimana Engkau tidak meninggalkanku

Karena aku Engkau kasihi



Inilah JALAN di mana batu-batu tajam

Berubah menjadi mutiara berkilauan

Inilah JALAN di mana kunyatakan cintaku pada-Mu

Kemanapun Engkau pergi...

Kekasihku kuikuti Engkau...



Kusadari cinta ini bukan karena aku seorang yang baik

Bukan demikian...

Namun kusadari cinta ini demikian besar

Karena telah kukecap cinta dari-Mu yang sangat besar

Ya... demikianlah Tuhanku... Kekasih Jiwaku

Kau telah membuatku jatuh cinta pada-Mu

oleh cinta yang Kau tanamkan dalam hatiku



Cinta ini meledak dari dalamku

Tak sanggup kutahan-tahan untuk mencintai-Mu

Inilah JALAN hidupku...

JALAN untuk SEHATI dengan-Mu



Dengan rela kutapaki JALAN Kemiskinan

karena Kau Kekasihku ada di Jalan itu

Dengan setia kutapaki JALAN Pelayanan

karena Kau Kekasihku merendahkan diri di Jalan itu

Dengan tangisan cinta kuikuti JALAN Sengsara-Mu

karena Kau Kekasihku menderita di Jalan itu

Dengan penuh kerinduan kudoakan JALAN untuk umat-Mu kembali

karena Kau rindukan hari itu tiba; hari Engkau kembali ke dunia



Inilah "El Camino"

Inilah "JALAN"



El Camino... JALAN TUHAN

El Camino... Sehati dengan TUHAN

El Camino... Sehati dengan Yesus

El Camino... Satu Hati Satu Kehendak...

"... Viat Voluntas Tua ..."



Cintaku... di mana Engkau berada di situ aku ada

Sebagaimana Engkau telah mencintaiku

Dengan merelakan Diri-Mu berada di manapun aku berada

Engkau telah turun ke jurang maut

Untuk dapat menarikku kembali kepada-Mu

Supaya jadi SATU dengan-Mu

Seperti doa-Mu yang tertulis dalam Injil:

"Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada,

mereka juga berada bersama-sama dengan Aku"



Inilah "El Camino"

Inilah "JALAN"



Yesus mencintai aku yang baik dan aku yang buruk
Aku mencintai Yesus yang dimuliakan dan Yesus yang dihina
Yesus aku; aku Yesus; cinta yang timbal balik
Mencintai apa adanya dan menerima segalanya


Yesus aku; aku Yesus... Satu



Di mana Kekasihku.... di situ aku...

Di mana aku... di situ Kekasihku...



Inilah "El Camino"

Inilah "JALAN"







Read more...

Tuesday, November 10, 2009

Penglihatan Bunda Maria berlutut di hadapan Salib Kristus, 7 November 2009


SANG IBU DI BAWAH KAKI SALIB SANG PUTRA


Sebuah panggilan untuk mencintai Salib Yesus dan berlutut menyembah Sang Raja yang tergantung di situ. Disusun berdasarkan penglihatan yang dinyatakan oleh TUHAN. Penglihatan ini diberikan untuk mengingatkan akan Kebenaran Injil Kerajaan ALLAH, sebab ada tertulis dalam Yohanes 19:14-19


Hari itu ialah hari persiapan Paskah, kira-kira jam dua belas. Kata Pilatus kepada orang-orang Yahudi itu: "Inilah rajamu!" Maka berteriaklah mereka: "Enyahkan Dia! Enyahkan Dia! Salibkan Dia!" Kata Pilatus kepada mereka: "Haruskah aku menyalibkan rajamu?" Jawab imam-imam kepala: "Kami tidak mempunyai raja selain dari pada Kaisar!" Akhirnya Pilatus menyerahkan Yesus kepada mereka untuk disalibkan. (19-16b) Mereka menerima Yesus. Sambil memikul salib-Nya Ia pergi ke luar ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: Golgota. Dan di situ Ia disalibkan mereka dan bersama-sama dengan Dia disalibkan juga dua orang lain, sebelah-menyebelah, Yesus di tengah-tengah. Dan Pilatus menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu salib itu, bunyinya: "Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi."



Dalam suatu masa Anak Manusia telah disalibkan

Namun kini ditunjukkan sesuatu yang sangat memedihkan

Salib Suci terbalik…

Tubuh Suci itu pun terbalik…



Tampaklah suatu jurang kelam menganga terbuka

Tubuh Yang Tersalib masuk ke dalamnya

Terjun ke dalam lubang yang begitu hitam dan pekat

Lubang yang tak menyisakan satu pun cahaya



Namun Terang Tubuh Yang Terpaku mengalahkan kegelapan

Tubuh Kristus tetap nampak sekalipun dalam kelam!

Kegelapan tak dapat mengalahkan Terang

Justru Terang itu bercahaya di dalam gelap!



Namun… mengapa?

Mengapa Salib Suci harus terbalik dan masuk ke jurang?

Bukankah itu telah berlalu 2000 tahun yang silam…

Mengapa sekarang hal itu masih tetap dinyatakan?



Tampak seperti suatu kekalahan

Tampak seperti suatu kesia-siaan

Yang Mulia dan Yang ditinggikan

Jatuh dan masuk ke jurang yang dalam



Aku tidak sedang berbicara tentang misteri penyelamatan

Bibirku tidak sedang mewartakan misteri penebusan

Namun aku berteriak meminta perhatian bagi Dia yang kucinta

Jangan sia-siakan pengurbanan Kristus yang telah disalibkan



Misteri penyelamatan telah sering bergema dalam kotbah

Misteri penebusan telah sering diterangkan dalam renungan

Namun adakah perhatian yang sungguh-sungguh dalam semuanya itu

Ataukah hanya seperti dongeng dan legenda pengantar tidur…



Sekali saja… cukup sekali saja Yesus turun ke alam maut

Dan Ia telah bangkit mulia

Tetapi mengapa salib-Nya masih saja dibuang ke jurang?

Mengapa Tubuh Suci-Nya masih saja dibalikkan dan dilempar ke dalam lubang?



Terngiang-ngiang lagi teriakan orang-orang Yahudi:

“Enyahkan Dia! Enyahkan Dia!

Salibkan Dia!"

Dan sekarang teriakan itu tambah mengerikan:



“Buang Dia! Tinggalkan Dia!

Khianati saja Dia! Jangan pedulikan Dia!

Lemparkan Dia! Singkirkan ke dalam Jurang!

Engkau butuh Raja Mulia, bukan Raja yang disalibkan!"



Seperti barang rongsokan yang tak berharga

Seperti pakaian usang yang ditanggalkan

Seperti Kekasih yang terlupakan

TUHAN... Cinta-Mu ditolak dan tak diinginkan



Salib Kristus Yang Mulia…

Tubuh Suci Yang Amat Berharga…

Betapa manusia telah mendurhaka

Terhadap Engkau… Terhadap Engkaulah kami berdosa…


………



Sejenak aku terpaku…

Kulihat seorang Ibu sedang berlutut

Mengambil dua ranting pohon

Menyilangkannya sehingga membentuk Salib



Di atas tanah ditegakkannya Salib sederhana itu

Dengan penuh penghormatan dia bersujud di situ

Dia…. Bunda Maria…. Bunda Putera Yang Mahaluhur

Dia…. Bunda Maria…. Berlutut di bawah kaki salib Kristus



Bunda Maria sendirian di tanah itu…

Tanah yang tak peduli pada Putera Mahakudus

Seakan Bunda memanggil… Mari, temani Puteraku

Mari… Berlutut di kaki salib Yesus Kristus



Adakah alasan untuk tidak memiliki salib Yesus?

Ambillah dua ranting pohon dan silangkanlah

Jadikanlah salib sederhana untuk mengingat Sang Penyelamat

Berlututlah di bawah kaki Sang Penebus Dunia…



Yesus Putera Allah telah wafat di kayu salib

Dia telah turun ke dunia orang mati

Namun sekarang pun Dia terus terlupakan dan terbuang

Masuk ke dalam jurang ketidakpedulian manusia



Mari… luangkan waktu kita….

Sejenak… berlutut bersama Bunda Maria… di bawah kaki Yesus Sang Raja

Memberi penghormatan kepada Dia yang telah sering dihinakan

Memberi cinta kepada Dia yang telah sering terabaikan



Mari… berlutut di bawah salib-Nya dan bisikkanlah kata cinta pada-Nya,

Ya Yesusku, aku mencintaimu selalu dan selamanya

Aku memuji Engkau dan bersyukur kepadaMu

Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia”


Read more...

Tuesday, November 3, 2009

Penyataan Tuhan mengenai Perceraian; sebuah pesan pada tgl. 22 Oktober 2009



PENYATAAN TUHAN MENGENAI PERCERAIAN


Pesan Tuhan yang dinyatakanNya pada hari Kamis, tgl. 22 Oktober 2009. Penyataan ini memanggil setiap orang untuk menyadari bahwa sejak semula ALLAH tidak menghendaki perceraian. Penyataan ini mengingatkan kita akan Kebenaran Injil Kerajaan ALLAH karena sesungguhnya ada tertulis dalam Matius 19:5-8


Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?" Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian.




Tuhan Allah yang Mahasetia

berkenan menyatakan isi hatiNya

mengenai perceraian...


Ketika aku sedang sendirian

Tiba-tiba aku mendengar suara seorang laki-laki

Namun sesungguhnya tidak ada seorang pun di dekatku


Aku mendengar laki-laki itu

berkata kepada seorang laki-laki lainnya,

“Ceraikanlah Istrimu!”


Lalu, dengan tiba-tiba aku mendengar suara ALLAH:

“ITULAH YANG SANGAT MENDUKAKAN HATIKU!”


Aku pun bertanya kepada ALLAH,

“Apakah kedukaanMu karena laki-laki penghasut itu?


Lalu TUHAN ALLAH menjawab:

“Bukan karena laki-laki yang menghasut seorang suami

untuk menceraikan istrinya.

Tetapi karena apa yang ada di dalam hati suami itu.

Yaitu... dia memang menginginkan perceraian.

Itulah yang sangat mendukakan HatiKu!


Beginilah Pemazmur bersuara...

Adapun manusia, hari-harinya seperti rumput,

seperti bunga di padang demikianlah ia berbunga;

apabila angin melintasinya, maka tidak ada lagi ia,

dan tempatnya tidak mengenalnya lagi.


Saudara dan Saudariku yang malang...

Yang begitu sulit mempertahankan pernikahan

Kumohon bertahanlah

demi Kasih kepada ALLAH

Jangan perhitungkan apa yang ada di depan mata

meskipun tampaknya sungguh menyiksa

Hari-hari hidup ini seperti rumput

Kita tidak pernah tahu kapan angin melintasi

dan kita tak ada lagi di dunia ini

Demi cinta akan ALLAH Yang Hidup

yang setia mengasihi manusia

sekalipun manusia sering tidak setia

Kumohon dengan teramat sangat

Pertahankanlah pernikahan...

Pertahankanlah...

Derita tak akan selamanya...

Bertahanlah...


Ya Tuhanku...

UmatMu ini sungguh menderita dalam keinginan mereka

Meskipun mereka menginginkan perceraian

Namun mereka menderita...

Maka, kasihanilah mereka ya ALLAH

Jangan tanggungkan kepada mereka sebesar kesalahan mereka

Namun berbelas-kasihanlah

dan tunjukkanlah Jalan Terang kepada mereka

Supaya insyaf dan bertobat

Dengan damai di dalam jiwa

Apa pun kenyataan yang menanti di depan mata.

Kasihanilah umatMu ya Tuhan... Kasihanilah...

Read more...

  © Blogger templates Newspaper III by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP