Wednesday, December 31, 2008

Penglihatan Saat Misa Malam Natal 2008

Sore hari saya, Ibu Teresa, dan Maudole mengikuti Misa Malam Natal di Gereja St. Yohanes Rasul, Pringwulung, Yogyakarta. Misa dibuka dengan drama Natal singkat, yang kemudian diteruskan saat mengisi bagian kotbah dalam Liturgi Bacaan.

Misa Malam Natal ini penuh anugerah bagi saya. Atas kebaikan-Nya, Tuhan ALLAH menunjukkan berbagai penglihatan saat memadahkan lagu Kemuliaan; saat menyanyikan Alleluia; dan saat senandung Malam Kudus dilantunkan.

SAAT MADAH KEMULIAAN: BUNDA MARIA, 2 MALAIKAT KECIL, DAN BAYI YESUS

Saya melihat seorang perempuan seperti berjalan di tengah lorong bagian dalam sebuah gereja. Perempuan itu berkurudung seperti layaknya seorang pengantin. Lalu, saya melihat di tangan kanannya ada sebuah keranjang. Namun isi keranjang itu tak kelihatan.

Tiba-tiba di samping kiri dan kanan keranjang itu nampak 2 malaikat kecil (bayi) bersayap. Keduanya lalu dengan serempak membuka sesuatu seperti kain yang menutupi keranjang di tangan perempuan itu. Seketika, tersingkaplah isi keranjang itu dan nampaklah Bayi Yesus di dalamnya.

SAAT LAGU ALLELUIA: SANTO YOSEPH DAN BAYI YESUS

Saya melihat Santo Yoseph sedang duduk di samping kanan palungan di mana Yesus berbaring. Rambutnya pendek dan pembawaannya nampak sangat tenang dan teduh. Dia menatapi wajah Bayi Mungil Yesus dengan lekat dan terpesona oleh karena-Nya.

SAAT LAGU MALAM KUDUS: MISTERI KEDATANGAN YESUS KRISTUS SEBAGAI ROTI HIDUP

Ketika lagu Malam Kudus mulai dilantunkan dan kemudian Pastor mengadakan perarakan Bayi Yesus ke kandang Natal, saya memerhatikan semuanya dengan penuh sukacita. Saya membuka mata lebar-lebar --tidak ingin kehilangan momen yang sangat indah itu.

Tiba-tiba saya mendengar suara Bunda Maria berkata, “Tutuplah matamu.” Saya terkejut mendengarnya, tapi terlalu terpesona untuk mendengarkan perkataan itu dan menurutinya. Saya tetap membuka mata menyaksikan pemandangan patung di kandang Natal.

Lalu, saya kembali mendengar Bunda berkata, “Tidakkah kau ingin melihat kelanjutannya?” Hati saya pun tergerak. Seperti ada suatu pencerahan dalam roh saya bahwa Tuhan hendak menunjukkan apa yang terjadi dengan misteri kelahiran Yesus Kristus. Tentu saja saya ingin tahu apa kelanjutan dari misteri kandang Natal itu. Maka, saya pun menutup mata.

Dan… dengan seketika muncullah Bunda Maria di hadapan saya. Bunda Maria menggendong Bayi Yesus yang sangat mungil—seperti baru lahir. Bayi Yesus terbungkus dengan kain lampin dan didekap Bunda pada bagian kanan dadanya. Kepala Bayi Yesus seperti menyentuh leher Bunda Maria.

Kemudian saya melihat Bunda Maria menjulurkan Bayi Yesus ke depan, seperti hendak memperlihatkan-Nya kepada saya.

Tiba-tiba Bayi Yesus di tangan Bunda Maria menghilang, dan muncullah sebuah kayu salib pada kedua telapak tangannya.

Lalu, kayu salib pada kedua tangan Bunda Maria menghilang, dan muncullah seorang perempuan kecil—seperti setengah manusia, setengah boneka—pada kedua telapak tangannya.

Dan, saya terheran-heran karena saya masih melihat sosok Bunda Maria ketika muncul seorang Bunda Maria lainnya di sebelah kiri Bunda Maria. Bunda Maria itu pun sangat mirip dengan Bunda Maria.

Saya melihat Bunda Maria lainnya itu berdiri. Saya melihat tangan kanannya memegang seorang perempuan kecil—seperti setengah manusia, setengah boneka—sama seperti yang dipegang oleh Bunda Maria yang semula menggendong Bayi Yesus.

Saya sungguh terkejut ketika selanjutnya saya melihat Bunda Maria yang lain itu tiba-tiba mengacungkan tangan kirinya ke atas udara. Tangan kirinya itu memegang sebilah pisau tajam, dan dengan cepat Bunda Maria lainnya itu menikam perempuan kecil di tangan kanannya!

Lalu, muncullah suara malaikat berkata: “ITULAH YANG MEMBUAT BUNDA MARIA MENANGIS!”

Layar penglihatan berganti…

Saya melihat Santo Yoseph sedang berdiri. Dia menggendong Bayi Yesus yang berusia sekitar 2-3 tahun pada bagian kanan dadanya. Bayi Yesus duduk tegap dalam gendongan Bapa asuh-Nya. Meskipun baru berusia sekitar 2-3 tahun, namun Yesus tampak sangat ber-kharisma.

Layar penglihatan berganti…

Saya melihat Kanak-Kanak Yesus dalam usia sekitar 5-6 tahun. Dia sedang berdoa kepada Bapa di Surga dengan berlutut di atas tanah. Kedua tangan-Nya terbuka ke atas menyembah ALLAH Semesta Alam. Dan, tubuh-Nya sungguh-sungguh tengadah ke angkasa sehingga tubuh-Nya itu tampak condong ke belakang seperti hampir jatuh. Namun Dia tidak jatuh; Dia sedang mantap berdoa!

Layar penglihatan berganti…

Saya melihat Yesus dewasa dalam usia sekitar 30-an. Yesus mengenakan jubah putih. Dia muncul di sebelah kanan depan dengan wajah tersenyum. Tubuh-Nya agak miring ke kiri seperti hendak menunjukkan sesuatu kepada saya. Dan, saya melihat Tuhan Yesus mengulurkan kedua telapak tangan-Nya ke arah saya.

Tiba-tiba pada kedua telapak tangan-Nya itu muncul potongan roti seperti berbentuk balok persegi panjang dengan sudut-sudut melengkung. Ukurannya kira-kira demikian: panjang sekitar 15 sentimeter dan lebar sekitar 7 sentimeter.

Lalu, sambil menatap Roti itu Yesus berkata: “INILAH AKU!”

Tiba-tiba Roti itu berubah menjadi lingkaran bercahaya dengan diameter kira-kira 12 sentimeter. Lingkaran itu nampak seperti dalam dua dimensi. Seperti bola dunia; tetapi seperti juga lingkaran pipih.

Lalu, dalam lingkaran yang berkilauan cahaya itu muncullah Kanak-Kanak Yesus di dalam-Nya. Yesus kecil dalam usia sekitar 5 tahun; memakai jubah putih; dan merentangkan kedua tangan-Nya ke bawah; seperti merangkul seluruh bumi dengan berkat dan perlindungan-Nya!

Dalam batin saya berseru: “Itulah EKARISTI!”

Penglihatan berhenti.

Saya sadar sesadar-sadarnya bahwa selama penglihatan berlangsung, saya tersenyum sendirian bahkan terkadang sampai tersenyum lebar. Sungguh kebahagiaan ini begitu indah untuk disimpan hanya bagi saya. Suatu sukacita penyelamatan yang hendak saya bagikan kepada seluruh dunia.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

ARTI DARI PENGLIHATAN-PENGLIHATAN DI ATAS

MARIA ADALAH PERAWAN DAN TETAP PERAWAN

Bunda Maria adalah seorang perempuan yang dipilih ALLAH untuk menjadi Mempelai Roh Kudus. Itulah sebabnya dalam doa Rosario didaraskan “Salam Mempelai ALLAH Roh Kudus… Salam Maria penuh rahmat Tuhan sertamu, terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah Buah Tubuhmu Yesus… Santa Maria Bunda ALLAH, doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang dan waktu kami mati. Amin.”

Saya merenungkan… mengapa Bunda Maria diperlihatkan dalam rupa pengantin dan Bayi Yesus ada bersamanya? Dan, inilah yang Roh Kudus jelaskan. Pengantin yang tak bercela adalah perawan tanpa noda yang belum bersetubuh dengan siapa pun sebelum disatukan oleh ALLAH melalui Imam. Jadi, Maria digambarkan memakai kerudung pengantin itu artinya adalah Maria sungguh-sungguh perawan ketika belum mengandung dari Roh Kudus. Dan, Maria yang masih memakai kerudung pengantin saat di tangannya sudah ada Bayi Yesus itu artinya adalah Maria sungguh-sungguh tetap perawan bahkan ketika dia sudah melahirkan Bayi Yesus.

Maria adalah sungguh-sungguh perawan termulia. Roh Kudus sendiri yang menjelaskannya menjawab pertanyaan begitu banyak orang. Bahkan, jujur saja ini juga menjawab pertanyaan saya sendiri. Saya tidak pernah ragu bahwa Bunda Maria adalah perawan ketika dia mengandung Bayi Yesus, tetapi dengan logika saya memang pernah bertanya dalam hati apakah Bunda Maria tetap perawan sesudah dia melahirkan Yesus dan meneruskan hidupnya dengan Santo Yoseph. Dan, hari ini tanggal 24 Desember 2008, Tuhan ALLAH sendiri menunjukkannya kepada saya dan kepada setiap orang beriman lainnya. YA! Maria adalah sungguh-sungguh perawan dan tetap perawan!

Semoga ALLAH mengampuni saya dan Bunda Maria mengampuni saya juga karena pernah menjadi bingung mengenai hal ini. Terima kasih ya ALLAH, Engkau telah menunjukkan kebenaran-Mu…

Bunda Maria… doakanlah kami…

MALAIKAT-MALAIKAT YANG MENEMANI YESUS

Saya tidak tahu nama malaikat-malaikat yang membuka selubung yang menutupi keranjang di tangan Santa Perawan Maria (dalam penglihatan). Namun, rupa mereka sangat mirip dengan gambar Kerubim dan Serafim yang terukir di pintu Tabernakel (tempat menyimpan Tubuh Tuhan Yesus dalam Rupa Roti).

SANTO YOSEPH

Selanjutnya diperlihatkan bahwa Santo Yoseph adalah Bapa asuh Yesus yang begitu dekat dengan-Nya. Yang menjaga-Nya dan memerhatikan-Nya dengan penuh kasih. Dan, Santo Yoseph sudah mengagumi Yesus sejak Yesus masih terbaring di palungan dengan tidak berdaya.

MISTERI KELAHIRAN YESUS HINGGA EKARISTI

BAYI YESUS DALAM DEKAPAN MARIA: Yesus dilahirkan oleh Bunda Maria dan sejak terlahir ke dunia sudah didekap lekat oleh pelukan keibuan Bunda Maria.

SALIB: Bunda Maria berduka cita karena kehilangan Yesus yang begitu dikasihinya oleh karena misteri sengsara dan salib Kristus.

PEDANG: Kedukaan Maria ibaratnya sebuah pedang yang tajam menikam jiwanya, menggenapi nubuat Simeon. (Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri--,supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang”, Lukas 2:34-35). Betapa besar kedukaan Maria karena sungguh jadi nyatalah pikiran hati banyak orang yang tak sanggup menerima Kebenaran dan bahkan menolak Kebenaran itu sendiri!

MANUSIA SETENGAH BONEKA: Dalam penglihatan ini, seperti dalam beberapa penglihatan lain yang saya terima sebelumnya, Tuhan memberi gambaran bahwa kebanyakan manusia sekarang ini sudah tidak memiliki dirinya sendiri. Menjadi boneka dari sesuatu atau dari seseorang. Menjadi sesuatu yang bukan dirinya sendiri. Manusia tidak lagi utuh sebagai manusia. Dan, manusia butuh untuk dipulihkan untuk menjadi manusia sepenuhnya; bukan menjadi boneka! Dalam tangan Bunda Maria, Yesus sudah menitipkan anak-anak manusia untuk diterima Maria sebagai anaknya sendiri. Sebagaimana Maria mendekap Yesus dalam kasihnya, demikian pula Maria mau mendekap anak-anak manusia dengan kasih keibuannya. Dengan doa-doa dari Bunda Maria, setiap anak manusia dapat ditolong untuk menerima pemulihan dari Yesus Kristus, Puteranya.

BUNDA MARIA LAINNYA YANG MENIKAM MANUSIA SETENGAH BONEKA: Dalam penglihatan ini, digambarkan bahwa bahkan setan pun dapat menyamar sebagai Bunda Maria dengan segala tipu muslihat dalam berbagai penampakan/penglihatan palsu. Bunda Maria palsu itu bukannya memulihkan anak-anak manusia dari kehidupannya yang bagaikan boneka, melainkan justru menikam--membunuh jiwa! Maka, tidak heranlah jika malaikat berseru: “ITULAH YANG MEMBUAT BUNDA MARIA MENANGIS!” Ya, sungguh Bunda Maria sangat bersedih karena ada banyak sekali anak manusia yang tertipu dengan berbagai fenomena yang bukan berasal dari ALLAH; yang bukan memulihkan, namun justru menghancurkan!

Lantas, bagaimana membedakan Bunda Maria yang sesungguhnya dan yang palsu?? Inilah yang Roh Kudus ajarkan kepada saya: Kita tidak boleh mendasarkan iman kita pada penampakan/penglihatan.

Hendaklah yang menjadi dasar iman kita adalah ajaran Kitab Suci yang terpelihara dalam ajaran Gereja Katolik sebagai Batu Karang.

Jika penampakan/penglihatan itu adalah untuk meneguhkan ajaran Kitab Suci dan Gereja, hendaklah kita memerhatikannya; dan memohon Roh Kudus untuk menolong kita dalam menemukan maknanya serta kehendak ALLAH di dalamnya. Namun, berhati-hatilah!! Jika penampakan/penglihatan itu menyimpang dari ajaran Kitab Suci dan Gereja, hendaklah kita menjauhkan diri dari semuanya itu! Itu bukan berasal dari ALLAH.

SANTO YOSEPH MENGGENDONG BAYI YESUS: Dalam penglihatan ini, digambarkan bahwa Yesus sejak masih berusia 2-3 tahun sudah memiliki kharisma. Dan, Santo Yoseph sebagai Bapa asuh-Nya adalah yang menemani Yesus kecil dan menjaga-Nya. Penglihatan ini semakin meneguhkan saya bahwa Santo Yoseph sungguh-sungguh menjaga Nama Yesus agar tidak dicemarkan oleh orang-orang yang mengaku mengenal-Nya namun mendukakan-Nya! Santo Yoseph sungguh-sungguh menjaga Gereja yang adalah milik Yesus, supaya jangan tercemar oleh kesesatan yang bersembunyi dalam embel-embel kebaikan! Ya, Santo Yoseph yang menjaga Yesus sejak Dia masih bayi, masih tetap terus berperan dalam menjaga Gereja Putera-Nya dalam doa-doa yang dipanjatkannya kepada ALLAH. Semoga semakin banyak orang dapat menerima Bapa asuh Yesus sebagai Bapa asuhnya juga. Bapa Yoseph… doakanlah kami…

KANAK-KANAK YESUS BERDOA: Dalam penglihatan ini, kita semuanya diingatkan untuk menjadi seperti Yesus. Menjadi seorang yang berdoa dengan khusuk dan khidmat. Menengadahkan kepala kepada ALLAH Bapa dan menyerahkan segala sesuatu pada kehendak-Nya.

YESUS ADALAH ROTI HIDUP YANG TURUN DARI SURGA: Dalam penglihatan ini, Tuhan Yesus hendak meneguhkan bahwa Dia adalah Roti Hidup yang turun dari Surga. Yesus menunjuk Roti itu sebagai Diri-Nya sendiri: “INILAH AKU!” Roti Hidup itu lalu berubah menjadi seperti Bola Dunia yang dalam dimensi lain juga tampak seperti bulatan pipih. Penglihatan ini menggambarkan bahwa Roti Hidup itu adalah Ekaristi (Hosti Suci—Roti dalam bulatan pipih yang sudah dikonsekrasikan) yang hendaknya diterima di seluruh dunia (Bola Dunia). Kemudian, untuk menegaskan bahwa Yesus sungguh-sungguh hadir dalam Ekaristi, maka nampaklah Kanak-Kanak Yesus di tengah bulatan Ekaristi itu. Yesus sungguh-sungguh hadir dalam Ekaristi, memberkati dunia dan melindunginya!

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ya ALLAH Tritunggal Mahakudus: Bapa, Putera, dan Roh Kudus… Aku memuji kemurahan kebaikan-Mu yang tiada tara. Aku ini hamba yang sungguh tak pantas di hadapanMu, namun beroleh anugerah yang begitu besar; yaitu anugerah untuk mengagumiMu dan mewartakan kemuliaanMu. Aku sungguh bersyukur atas semuanya itu.

Semoga NamaMu dipuji di seluruh penjuru dunia. Semoga semua orang diberi rahmat untuk mengenali Yesus yang sungguh hadir dalam Ekaristi, dan bersyukur kepadaMu atas kehadiran Yesus PuteraMu itu. Semoga semakin banyak orang datang pada Yesus dan memberi diri untuk diselamatkan. Semoga Bunda Maria dan Bapa Yoseph dapat diterima di hati segenap umat beriman, sebagai panutan yang layak dihormati dan dimohonkan untuk berdoa bagi keselamatan Gereja serta seluruh umat manusia.

Inilah doaku ya Bapa, yang kuhantarkan ke hadiratMu di dalam Nama Yesus Kristus PuteraMu, Tuhan dan Juru Selamat kami yang hidup. Segala hormat dan pujian, bagi Dikau yang bertahta bersama Putra, dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.

Read more...

Wednesday, November 26, 2008

SUSU, ANGGUR, BISKUIT JADI PASIR

PENGLIHATAN & NUBUAT:

SENDOK SUSU DAN GELAS ANGGUR BERISI PASIR


Tanggal 7 November 2008, pukul 17.00, saya mendapatkan penglihatan ketika sedang mendaraskan Rosario merenungkan peristiwa-peristiwa sedih kehidupan Yesus. Saat Peristiwa Sedih yang ke-5 “Yesus wafat di salib”, sebuah sendok susu tampak melayang di hadapan saya.

Sendok berwarna putih itu sama seperti yang biasa ditemukan di dalam kaleng-kaleng susu. Tapi… ada yang aneh! Isi sendok itu sama sekali bukan susu, melainkan pasir berwarna hitam.

Beberapa detik kemudian, sebuah gelas kaca seperti gelas anggur diperlihatkan di hadapan saya. Tapi… lagi-lagi ada yang aneh. Isi gelas kaca itu bukanlah anggur, melainkan pasir berwarna hitam!!

Saya tidak mengerti apa maksud semuanya itu. Namun, ternyata penjelasan akan semuanya itu segera diberikan Tuhan. Saya pun mendengarkan Roh Kudus berbicara memberi penjelasan.

Sendok susu dan gelas anggur itu melambangkan makanan dan minuman dari manusia yang masih bayi hingga yang sudah dewasa. Susu dan anggur akan dimusnahkan sehingga yang ada hanya pasir!

Arti semuanya itu adalah akan tibanya masa kelaparan hebat menimpa seluruh manusia—dari bayi hingga orang dewasa!

Kemudian Tuhan pun mengatakan bahwa hal itu akan terjadi karena satu kata: “KEBAKARAN!”

Sambil menuliskan artikel ini, saya mendapatkan pencerahan dari Roh Kudus bahwa sapi-sapi yang menghasilkan susu akan terbakar dan pohon-pohon anggur yang menghasilkan minuman yang memabukkan akan terbakar. Semuanya dimusnahkan dengan API!


BISKUIT PASIR YANG BISA DIMAKAN


Tanggal 8 November 2008, hari masih subuh ketika saya mendapatkan penglihatan dalam mimpi. Tuhan memperlihatkan suatu masa di mana begitu banyak orang mencari-cari makanan. Dan, sambil menuju ke suatu tempat di mana ada disediakan makanan, saya melihat tiba-tiba ada biskuit bundar di tangan saya.

Biskuit itu berdiameter sekitar 4 sentimeter. Kemudian secara refleks saya hendak memakan biskuit itu. Ketika biskuit itu sudah berada dekat mulut, barulah saya menyadari bahwa biskuit itu terbuat dari pasir! Namun terlambat… biskuit itu secara otomatis masuk ke dalam mulut. Spontan saya mengunyah biskuit pasir itu. Tapi herannya… biskuit pasir itu rasanya seperti biskuit normal lainnya. Rasa biskuit, bukan rasa pasir!

Saat itu juga saya mendapatkan pencerahan Roh Kudus, bahwa penglihatan dalam mimpi ini berkaitan erat dengan penglihatan ketika berdoa Rosario hari sebelumnya. Yaitu: bagi setiap orang yang tempat perlindungannya adalah Tuhan, tidak ada yang perlu dikuatirkan. Tuhan sanggup mengubah pasir menjadi makanan bagi setiap orang yang berharap kepada-NYA. Puji Tuhan! Syukur kepada ALLAH.

Read more...

Saturday, November 22, 2008

MISTERI ANGKA 23

Beberapa waktu lalu—kira-kira sebelum bulan Oktober 2008—saya mengirimkan sms kepada seorang teman yang bunyinya adalah pemberitahuan bahwa pada tanggal 23 Oktober 2008 akan terjadi sesuatu yang sangat istimewa. Saya juga mengatakan bahwa sms ini jangan dihapus sebelum tanggal itu berlalu.

Sebelum mengirimkan sms itu, saya sering mendapatkan tanda-tanda dengan angka “23”. Tanda-tanda itu mengisyaratkan bahwa sesuatu akan terjadi. Sesuatu itu adalah KEMENANGAN. Dan, jujur saya sempat berpikir bahwa mungkinkah maksudnya adalah sinkhole di Jogjakarta terjadi tanggal 23… Mengapa saya berpikir demikian? Karena, tanda-tanda dengan angka 23 adalah tanda-tanda yang diberikan sebagai tanda kemenangan. Dan, perihal sinkhole yang akan terjadi di Jogjakarta, TUHAN ALLAH mengatakan bahwa: “Jogjakarta akan menjadi tanda penghukuman bagi orang yang tidak percaya. Tapi bagi orang yang percaya, Jogjakarta menjadi TANDA KEMENANGAN bagi Nama Yesus, bagi Maria Bunda-Nya, dan bagi Gereja-Nya.”

Dengan pertanda angka 23 itu, saya meminta kepada teman-teman untuk waspada, berjaga-jaga, dan berdoa. Namun, saya sempat bercanda kepada beberapa teman, “Saya tidak dapat mengatakan bahwa sinkhole akan terjadi tanggal 23 Oktober ini, tapi sesuatu yang istimewa memang akan terjadi. Mungkin saja tanggal 23 itu adalah tentang diriku, mungkin aku akan dilamar pada tanggal 23, atau apalah…” Aku tidak tahu bahwa memang demikian yang akan terjadi.

Selesai melaksanakan talkshow di Gramedia pada tanggal 12,13,14 Oktober 2008, dan dilanjutkan dengan seminar di beberapa tempat pada tanggal 15,16,17,20,21 Oktober 2008, saya dan beberapa teman merencanakan perjalanan ke Ganjuran, Parangtritis, dan beberapa tempat lainnya. Rencana ini akhirnya kami putuskan untuk dilaksanakan pada tanggal 23 Oktober 2008. Entah, saat itu misteri angka 23 seperti terlupakan dari pikiran saya.

Lalu, tanggal 23 Oktober 2008 kami pun pergi ke tempat ziarah di Ganjuran dengan mengendarai motor. Saya dan tiga orang teman, kami naik motor berdua-dua. Selesai dari Ganjuran, selanjutnya kami makan siang di salah satu kios di sekitar situ. Dan, tanpa terduga, angka 23 kembali muncul pada pintu rumah di sebelah kios. Salah seorang teman pun langsung mengingatkan bahwa sekitar 2 hari terakhir dia juga tanpa sengaja melihat jam menunjukkan pukul 23:23. Tapi, kami tidak terlalu memerhatikan tanda angka 23 itu.

Selanjutnya, kami melanjutkan perjalanan menuju Pantai Parangtritis. Saya hendak mengambil foto batu besar di sebelah kiri Pantai Parangtritis, untuk ditaruh pada artikel ritual okultisme yang mendukakan hati Tuhan. Batu besar itu dan ritual yang dilakukan di Pantai Parangtritis telah diperlihatkan Tuhan kepada saya, sebelum saya benar-benar mengetahui bahwa batu besar itu memang ada di situ, dan ritual-ritual juga memang diadakan di tempat itu.

Nah, ketika kami baru memasuki daerah Pantai Parangtritis—selesai membayar tiket masuk— saya melihat jam di handphone menunjukkan pukul 12.00. Saya pun mendaraskan doa Angelus. Selesai Angelus, saya merasakan dorongan yang sangat kuat untuk berdoa lebih. Saya pun mendoakan St.Mikael Malaikat Agung, juga doa-doa lainnya kepada para malaikat dan orang kudus.

Tanpa disangka-sangka… beberapa menit selesai mendaraskan doa tersebut, sesuatu terjadi!

Saya melihat motor kami mendekati motor di depan kami (yang membawa kedua teman saya). Teman saya yang membawa motor yang saya tumpangi berteriak keras, “Metaaa…!!!

Selanjutnya, saya tidak sadar lagi bagaimana tubuh saya terlempar dari motor… Yang saya sadari wajah saya seperti terseret di tanah… Namun, saya tidak merasakan tubuh saya terbentur apa pun. Yang saya tahu… kami sudah kecelakaan!

Orang-orang mulai menghampiri kami. Menurut kesaksian teman saya, dia sangat ketakutan melihat wajah saya berdarah dan dipenuhi dengan pasir. Orang-orang meminta saya berdiri, tapi saya tidak sanggup. Baru saat itulah saya sadar bahwa kaki saya cedera dan rasanya sangat menyakitkan, sehingga saya harus dibopong orang.

Kemudian, saya melihat teman yang satunya lagi, yang membawa motor kami, dia masih bisa berdiri. Namun, kondisinya pun menyedihkan.. Saya melihat mulutnya berlumuran darah.

Orang-orang yang berada di tempat itu sangat baik. Mereka langsung menolong membawa kami ke Puskesmas setempat. Jadi, saya dan teman yang berada di motor yang sama dengan saya mengalami kecelakaan, sedangkan kedua teman saya yang lainnya lagi tidak kecelakaan, mereka baik-baik saja. Entahlah… tampaknya teman yang membawa motor kami kehilangan keseimbangan karena kena senggol motor yang di depan, sehingga hanya kami saja yang kecelakaan.

Saya pun dinaikkan ke motor seorang Bapak yang tidak saya kenal (semoga ALLAH memberkatinya) dan dia membawa saya ke Puskesmas terdekat. Cuaca yang tadinya terang menjadi mendung, dan hujan pun turun selama kami berada di perjalanan menuju Puskesmas. Saya pun tak tahan dan menangis dengan ditemani tetesan air hujan. Luka-luka terasa sangat pedih. Namun, yang membuat tangisan saya hampir tak bisa berhenti adalah merasakan pedihnya hati ALLAH yang berduka karena dosa orang-orang yang menduakan-Nya dengan dilakukannya ritual-ritual di tempat itu.

Terbayang di benak saya betapa menderitanya apabila orang-orang nantinya mengalami luka-luka yang sangat dahsyat akibat bencana Sinkhole yang akan menimpa mereka. Saya menangis karena membayangkan bahwa sakit yang saya terima saat itu belum apa-apa jika dibandingkan dengan penderitaan yang akan menimpa segenap warga Jogjakarta. Seakan-akan saya pun turut merasakan kepedihan yang kelak akan mereka alami juga. Saya menangisi hal itu dan memohon ampun atas dosa-dosa warga Jogjakarta yang mendukakan hati ALLAH dengan menduakan-Nya. Saya memohon ampun atas nama seluruh warga Jogjakarta yang tidak percaya bahwa Darah Kristus sanggup menyelamatkan mereka. Saya memohon ampun karena banyak orang tidak berharap pada Yesus, dan beralih pada berhala-berhala…

Akhirnya, kami pun tiba di Puskesmas, dan hujan pun berhenti. Langit menjadi cerah kembali.

Di Puskesmas saya kembali menangis membayangkan betapa pedihnya luka-luka yang diterima Yesus Kristus. Luka-luka yang saya terima mengingatkan saya pada luka-luka Kristus. Dan, sakit yang saya derita belum apa-apa jika dibandingkan dengan penderitaan yang ditanggung-Nya.

Kulit tangan saya yang terkelupas; daging yang tercabik dari jari-jari tangan; lutut yang cedera; luka di wajah; terasa begitu menyakitkan. Namun, saya layak menerimanya karena saya orang berdosa. Tapi, Tuhan Yesus… apa salah-Nya? Betapa banyaknya luka-luka yang ditanggung-Nya di sekujur tubuh-Nya. Yesus dicambuk dan dipukuli; daging-Nya tercabik-cabik. Luka-luka-Nya tersayat-sayat dan pada kepala-Nya ditancapkan dimahkotai duri; sungguh memedihkan hati. Belum lagi dengan tubuh penuh luka Yesus harus memanggul salib-Nya; sampai kemudian dipaku pada tangan dan kaki-Nya di kayu salib.

Oh Tuhan, sungguh penghinaan yang sangat kejam bagi Yesus, jika kita tidak percaya bahwa Dia mengasihi kita dan sanggup menyelamatkan kita. Yesus Kristus sudah memberikan diri sampai sedemikian rupa, dan orang-orang masih tidak percaya pada-Nya, malahan lebih percaya pada dukun-dukun serta percaya pada batu-batu serta benda-benda mati. Sungguh suatu penghinaan pada luka-luka dan Darah Termulia-Nya…

Dia tidak bersalah apa-apa, namun Dia mau menanggung segala luka dan penderitaan untuk memulihkan dosa-dosa dunia. Dan, apa yang diterimanya sekarang di Jogjakarta?? Orang-orang mendukakan-Nya; membuat luka-luka dan penderitaan-Nya seakan-akan tidak berharga. Orang-orang tidak berharap pada keselamatan yang datang lewat Darah Termulia-Nya. Orang-orang lebih percaya pada dukun-dukun, sesajen-sesajen, dan ritual-ritual yang tidak berkenan di hadapan ALLAH.

Sungguh sakit rasanya hati saya merenungkan hal tersebut… Luka-luka di tubuh saya tidak sebanding dengan luka yang mendera hati saya… Berulang-ulang saya berdoa, “Ampunilah mereka ya Tuhan Yesus…”

Dari Jogjakarta saya kembali ke Manado—kota kelahiran saya—dengan menggunakan kursi roda ketika naik dan turun dari pesawat. Kira-kira selama dua minggu saya tidak bisa berjalan sendiri; harus dipapah oleh orang lain. Ketika saya menuliskan artikel ini, saya sudah bisa berjalan sendiri, meskipun lutut yang cedera masih harus menjalani perawatan.

Ternyata, misteri angka 23 itu memang mengenai sesuatu yang istimewa—yang terjadi kepada saya dan juga beberapa teman saya. Yaitu: kesempatan untuk merasakan sengsara Kristus dan sengsara yang akan menimpa warga Jogjakarta. Jadi, kami tidak hanya sekadar memperingatkan warga Jogjakarta akan kesengsaraan yang akan menimpa mereka melalui terjadinya bencana sinkhole, tetapi saya dan teman-teman saya telah turut mengambil bagian dalam kesengsaraan yang akan menimpa mereka. Mengambil bagian dengan cara menerima luka-luka yang menimpa, dan tidak menghujat ALLAH karena luka-luka itu, melainkan menjadikan penderitaan sebagai doa permohonan ampun atas dosa semua orang dan permohonan keselamatan untuk semua orang.

Saudara dan saudariku, segenap warga Jogjakarta, semoga dalam segala penderitaan yang akan menimpa tanah Jogjakarta, tidak ada seorang pun dari antara kalian yang menghujat ALLAH dan meninggalkan-Nya. Melainkan, bertobatlah dan jangan lagi menduakan-Nya! Berbaliklah kepada BAPA di Surga, dan percayalah pada Nama Anak Tunggal-Nya; YESUS KRISTUS.

Berlindunglah dalam Lautan Kerahiman Tuhan Yesus; dalam Luka-Luka Sengsara dan Darah Termulia-Nya. Hiduplah seturut dengan perintah ALLAH, supaya Dia juga mendengarkan seruan permohonan kita, ketika kita berseru memanggil Nama-Nya yang kudus. Mohonkanlah pengampunan dan belas kasihan-Nya. Tuhan Yesus akan menyelamatkan Saudara dan Saudari sekalian, dan Bunda Maria juga akan menolong mendoakan agar bencana itu berhenti dan tidak sampai menghilangkan Jogjakarta dari peta bumi.

Bencana sinkhole yang akan meluas dan membentuk danau itu tidak akan berhenti sampai orang-orang sungguh-sungguh bertobat dan meninggalkan ritual perdukunan; okultisme; dan sikap menduakan ALLAH. Juga, jika orang-orang tidak mau menerima bahwa untuk menghentikan bencana itu mereka harus meminta Bunda Maria mendoakan mereka (dengan cara mendaraskan Salam Maria), maka sinkhole itu tidak hanya akan meluas menjadi danau, tetapi juga akan menelan seluruh tanah Jogjakarta dan segenap isinya. Dan, Jogjakarta tidak akan ada lagi; lenyap dari peta bumi!

Allah Bapa yang kekal, demi luka-luka sengsara Yesus yang pedih; kasihanilah segenap warga Jogjakarta; kasihanilah kami dan seluruh dunia. Berilah kami mata hati yang terbuka untuk dapat meninggalkan segala dosa dan kejahatan kami dan untuk melihat keselamatan yang datang daripada-Mu.

Tolonglah kami yang lemah ini; buatlah kami taat untuk hidup seturut dengan segala perintah, peraturan, ketetapan, dan jalan-Mu. Semoga Roh Kudus menaungi hati kami dan menguasai kami sepenuh-Nya; dan menjadikan kami sebagai Pengikut Kristus yang setia; serta menghantar kami ke hidup yang kekal.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin.

Salam Maria penuh rahmat Tuhan sertamu, terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu Yesus… Santa Maria Bunda ALLAH, doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang dan waktu kami mati. Amin.

Santo Yosep, bersama para kudus dan para malaikat ALLAH, kami mohon doakanlah kami. Amin.

Read more...

BUNDA MARIA BERSELUBUNGKAN CAHAYA MERAH DARAH DAN AIR; DITEMANI ST. BERNADETTE

Tanggal 21 Maret 2008, hari masih subuh ketika saya mendapatkan penglihatan. Entah seperti dalam mimpi, namun rasanya sangat nyata, saya terbawa ke hutan di Lourdes.

Saya berjalan di tengah hutan. Ada banyak pepohonan di tempat itu. Lalu, dari kejauhan saya melihat ada cahaya yang terang benderang. Cahaya itu datang dari dataran yang lebih tinggi. Dan, saya mencoba mendekati cahaya itu. Ketika semakin dekat, saya melihat ada sosok seorang wanita berselubungkan cahaya berwarna merah transparan. Cahaya itu tampak kemilau gilang gemilang.

Cahaya merah itu warnanya seperti campuran darah dan air, sehingga menimbulkan efek transparan. Tapi, meskipun seperti darah dan air, namun tidak menyeramkan, melainkan sangat indah dan mengagumkan. Saya juga melihat ada sapuan warna oranye yang sangat tipis pada bagian bawah cahaya merah itu; bagian yang berdekatan dengan tanah.
Cahaya itu bertebaran menyelubungi sosok seorang wanita, dan juga sebuah gua di mana wanita itu berdiri. Pada saat itu saya langsung mendapat pengertian bahwa wanita itu adalah Bunda Maria di Lourdes. Ini adalah untuk yang kesekian kalinya saya melihat Bunda Maria. Namun, ini adalah pertama kalinya saya melihat Bunda Maria diselubungi cahaya kemerahan dan transparan serta terang benderang. Biasanya saya melihatnya diselubungi cahaya matahari; kuning terang benderang.

Saya mendekati Bunda Maria dan ingin menjamahnya. Tapi, sebelum saya mencapai dataran yang lebih tinggi—mencapai gua di mana Bunda Maria berdiri—tiba-tiba ada sosok seorang anak perempuan berusia sekitar 5-7 tahun di samping kanan Bunda Maria. Dia adalah seorang anak perempuan dengan wajah bulat oval; manis sekali dengan rambut yang dikuncir dua; dan kepalanya ditudungi kain kecil.

Saya memerhatikan anak itu dan mendapat pengertian bahwa anak perempuan itu adalah St. Bernadette Soubirous ketika masih kecil.

Lalu, St. Bernadette kecil tiba-tiba menjatuhkan diri, melompat ke arah saya. Kedua tangan saya yang terentang ingin menjamah Bunda Maria secara spontan berusaha menangkap dan memeluk St. Bernadette kecil. Tapi, dia tiba-tiba menghilang dan kembali berada di samping kanan Bunda Maria. Dia berdiri agak ke depan. St. Bernadette kecil pun mulai berbicara kepada saya…

Dia memberikan beberapa pesan pribadi, dan yang bisa saya bagikan dalam artikel ini adalah dia berkata,” Lepaskanlah batu itu!”

St. Bernadette juga mengajarkan bahwa jangan takut ketika dikejar-kejar oleh orang-orang jahat. Percayalah bahwa Tuhan menyertai, jadi tidak ada suatu apa pun dapat menyentuh kita. St. Bernadette mengajarkan untuk mendaraskan Bapa Kami, Salam Maria, dan Kemuliaan, juga mengulangi kalimat berikut ini… “Santa Bernadette, doakanlah kami…” Penglihatan itu pun berakhir.

Read more...

  © Blogger templates Newspaper III by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP