Saturday, November 22, 2008

BUNDA MARIA BERSELUBUNGKAN CAHAYA MERAH DARAH DAN AIR; DITEMANI ST. BERNADETTE

Tanggal 21 Maret 2008, hari masih subuh ketika saya mendapatkan penglihatan. Entah seperti dalam mimpi, namun rasanya sangat nyata, saya terbawa ke hutan di Lourdes.

Saya berjalan di tengah hutan. Ada banyak pepohonan di tempat itu. Lalu, dari kejauhan saya melihat ada cahaya yang terang benderang. Cahaya itu datang dari dataran yang lebih tinggi. Dan, saya mencoba mendekati cahaya itu. Ketika semakin dekat, saya melihat ada sosok seorang wanita berselubungkan cahaya berwarna merah transparan. Cahaya itu tampak kemilau gilang gemilang.

Cahaya merah itu warnanya seperti campuran darah dan air, sehingga menimbulkan efek transparan. Tapi, meskipun seperti darah dan air, namun tidak menyeramkan, melainkan sangat indah dan mengagumkan. Saya juga melihat ada sapuan warna oranye yang sangat tipis pada bagian bawah cahaya merah itu; bagian yang berdekatan dengan tanah.
Cahaya itu bertebaran menyelubungi sosok seorang wanita, dan juga sebuah gua di mana wanita itu berdiri. Pada saat itu saya langsung mendapat pengertian bahwa wanita itu adalah Bunda Maria di Lourdes. Ini adalah untuk yang kesekian kalinya saya melihat Bunda Maria. Namun, ini adalah pertama kalinya saya melihat Bunda Maria diselubungi cahaya kemerahan dan transparan serta terang benderang. Biasanya saya melihatnya diselubungi cahaya matahari; kuning terang benderang.

Saya mendekati Bunda Maria dan ingin menjamahnya. Tapi, sebelum saya mencapai dataran yang lebih tinggi—mencapai gua di mana Bunda Maria berdiri—tiba-tiba ada sosok seorang anak perempuan berusia sekitar 5-7 tahun di samping kanan Bunda Maria. Dia adalah seorang anak perempuan dengan wajah bulat oval; manis sekali dengan rambut yang dikuncir dua; dan kepalanya ditudungi kain kecil.

Saya memerhatikan anak itu dan mendapat pengertian bahwa anak perempuan itu adalah St. Bernadette Soubirous ketika masih kecil.

Lalu, St. Bernadette kecil tiba-tiba menjatuhkan diri, melompat ke arah saya. Kedua tangan saya yang terentang ingin menjamah Bunda Maria secara spontan berusaha menangkap dan memeluk St. Bernadette kecil. Tapi, dia tiba-tiba menghilang dan kembali berada di samping kanan Bunda Maria. Dia berdiri agak ke depan. St. Bernadette kecil pun mulai berbicara kepada saya…

Dia memberikan beberapa pesan pribadi, dan yang bisa saya bagikan dalam artikel ini adalah dia berkata,” Lepaskanlah batu itu!”

St. Bernadette juga mengajarkan bahwa jangan takut ketika dikejar-kejar oleh orang-orang jahat. Percayalah bahwa Tuhan menyertai, jadi tidak ada suatu apa pun dapat menyentuh kita. St. Bernadette mengajarkan untuk mendaraskan Bapa Kami, Salam Maria, dan Kemuliaan, juga mengulangi kalimat berikut ini… “Santa Bernadette, doakanlah kami…” Penglihatan itu pun berakhir.

  © Blogger templates Newspaper III by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP