Tuesday, May 11, 2010

Penglihatan Mahkota Bunda Maria Terbelah-belah, 2 Mei 2010

Painter Peter Paul Rubens‘ Coronation of the Blessed Virgin.


“Aku menasihatkan para penatua di antara kamu, aku sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak. Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu. Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.” (I Petrus 5:1-4)


“Tampak sebuah mahkota di hadapanku.
Mahkota itu seperti terbuat dari emas.
Mahkota itu tinggi dan besar.
Namun sayangnya...
meskipun bagian tengahnya tampak utuh,
namun sisi kiri dan kanannya seperti terbelah-belah.
Terlepas dari bagian tengah
menjadi bagian-bagian kecil yang berdiri sendiri.”




Makna dalam Penglihatan di Atas:

Minggu, 02 Mei 2010. Penglihatan ini muncul di saat saya sedang mendoakan Rosario Peristiwa Mulia ke-V, Maria dimahkotai di Surga.

Bunda Maria adalah Ibu semua umat beriman. Semua umat beriman adalah satu dalam Tubuh Kristus. Jadi, sudah seharusnyalah sebagaimana Maria adalah Ibu Yesus, maka Maria pun menjadi Ibu semua umat beriman. Sebagai seorang Ibu yang telah dengan setia menemani Yesus sejak kelahiran-Nya hingga wafat-Nya di Salib, sudah sepantasnyalah jika Bunda Maria dimahkotai dengan kemuliaan. Namun... kemuliaan apakah yang bernilai di hati seorang Ibu, jika bukan kebahagiaan melihat anak-anaknya hidup rukun, bersatu dalam damai sejahtera?

Demikian sesuai yang tampak dalam penglihatan. Memang kemuliaan itu telah diberikan kepada Bunda Maria. Tubuh Kristus, yaitu: Gereja, adalah mahkota kemuliaan bagi Maria. Namun, seperti tampak dalam penglihatan, mahkota itu tidak lagi utuh. Di samping kiri dan kanannya, mahkota itu terbelah-belah menjadi pecahan-pecahan kecil. Gereja terbagi-bagi menjadi berbagai denominasi dengan pengertian iman yang berbeda-beda. Inilah yang mengakibatkan Bunda Maria begitu sering menampakkan diri dalam keadaan menangis. Kebahagiaan apakah yang dapat dirasakan oleh seorang Ibu jika ia melihat anak-anaknya sendiri hancur dalam rupa-rupa perpecahan...

Jika kita mencintai Kristus, patutlah kita mencintai Ibu-Nya. Jika kita mencintai Bunda Maria, mari kita hapus air mata dari pipinya. Bersatulah! Bukan dengan memaksakan setiap orang untuk masuk Gereja ini... atau masuk ke Gereja itu... Melainkan bersatulah dalam Cinta Kasih. Dalam sikap menghargai satu sama lain. Dalam sikap membangun hidup yang lebih baik. Dalam kemanusiaan yang lebih adil dan beradab. Bersatu di dalam Roh dan Kebenaran, sampai tiba saatnya Yesus Kristus menyatukan berbagai perbedaan dalam satu rumpun yang satu dan sama, tepat pada waktu-Nya nanti.


Pesan dalam Penglihatan di Atas:


1.Mengasihi Yesus... Mengasihi Maria...

2.Mengusahakan persatuan daripada perpecahan adalah jalan untuk menghapus air mata Bunda Maria; dan menghargai mahkota kemuliaannya sebagai seorang Ibu yang sangat mencintai anak-anaknya.

  © Blogger templates Newspaper III by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP